THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Monday, January 17, 2011

KASIH CINTA KEPADA ALLAH..

Salah satu dpd sifat orang orang mukmin dan kelakuan yg terpuji dan menyampaikan kpd makrifat kpd Allah . Firman Allah (surah Maidah ayat 57):
Maksudnya:
"Wahai org org beriman, sesiapa dari kamu yg berpaling dpd agamanya ,maka Allah akan mendatangkan satu kaum, Allah Taala kasih kepada mereka dan mereka kasih kepada Allah, mereka berlemah lembut terhadap orang2 mukmin , mereka keras kepada orang kafir,mereka berjihad atas jalan Allah dan mereka tidak takut kepada celaan orang mencela."

Diriwayatkan dpt Tarmizi dan Al hakim:
Sabda rasul saw:" Cintai Allah kerana segala kurniaan nikmatNya kpd kamu,dan cintailah aku krn Allah cinta Allah kepada ku."

Telah ijma’ (disepakati) bahwa mengasihi Allah dan rasul adalah fard (kemestian), krn itu bila diteliti dlm byk hadis hadis bahwa Rasul saw menjadikan kasih kpd Allah dan Rasul ini sbg syarat keimanan seseorg muslim.
Antaranya:
Riwayat dpd imam Ahmad:
 Abu Ruzaimi al a’qli berkata:"wahai rasulullah apakah iman itu?"
Sabda rasul saw: "iman itu ialah Allah Taala dan rasulNya menjadi lebih dikasihinya dpd yg lain dari keduanya.

Telah dtg seorg badwi kpd nabi saw, lalu dia bertanya: "wahai Rasulullah, bilakah hari qiamat?"
Sabda nabi saw :"  apakah yang engkau telah sediakan utknya? "
Maka berkata badwi itu: " aku tidak sediakan baginya sembahyang dan puasa yg byk, melainkan aku kasih kpd Allah dan Rasulnya.
"Maka sabda rasul saw :"  seseorg itu bersama dgn sesiapa yg dikasihinya"
 
Apakah Yang Dikatakan Cinta/Kasih Kepada Allah?
Definisi kasih i.e. cenderung hati kpd sesuatu yg disukai,atau tiap-tiap yg menyedapkan hati ; yang mengembirakan atau menarik pd hati.
Perasaan kasih yg terlalu kuat pula dikatakan sbg "asyiq".
Lawan kasih adalah benci:
Benci i.e liar hati dpd sesuatu sama ada krn sesuatu itu menyakiti, atau tidak disukai.
Perasaan benci yg kuat dikatakan marah / murka.  

Perkara yg menyebabkan lahir perasaan kasih ialah: berbuat baik/kebaikan yg dicurahkan keelokan/keindahan.  
Dalam konteks kasih kpd Allah;
Kasih seorg hamba kpd Allah krn tidak ada yg berbuat baik kpd kita (pd hakikatnya) melainkan Allah taala. Sedangkan yg lain dpd Allah (makhluq) berbuat baik kpd kita adalah krn petunjuk dan keizinan dpd Allah jua.
Kasihkan Allah krn keelokanNya / kesempurnaanNya yg dibuktikan dgn keelokan dan kesempurnaan ciptaanNya.


Tanda tanda kasihkan Allah:
Terdapat byk tanda-tanda kasih kpd Allah, antaranya:
Seseorg itu mendahulukan suruhan dan perintah Allah dpd apa yg disukai oleh nafsunya. Rindu utk bertemu Allah,tidak membenci mati, ingin ma’rifat
Redha dgn qadha (ketentuan) Allah
Sabda Rasul saw:
"Sesiapa yg mencari keredhaan Allah dgn kebencian manusia, cukuplah Allah menjadi penolongnya (pencukup) dari urusan manusia; sesiapa yg mencari keredhaan manusia dgn kemurkaan Allah, maka Allah menyerahkan (nasib)nya kpd manusia"

Sabda Rasul saw dlm hadis yg lain:
"Ajaib sungguh urusan (hal) seorg muslim, sesungguhnya segala urusannya adalah baik. Apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur maka menjadi baik baginya, dan apabila dia ditimpa kesusahan (bencana) dia bersabar maka menjadi baik bagi dirinya"

Redha kpd qada dan qada Allah memberi kesempatan kpdnya utk memperoleh ganjaran yg byk dari Allah,
dan dia ditulis di sisi Allah sbg mukmin Yg berjaya. Oleh krn itu segala urusannya menjadi baik, apabila mendpt kesenangan lantas dia berasa syukur byk byk kpd Allah yg pemurah yg memberinya nikmat, maka dia diberi ganjaran krn bersyukur kpd tuhanya. Apabila dia ditimpa bencana dia bersabar krn ikut perintah Tuhannya dan redha dgn qada dan qadarnya, dia diberi ganjaran krn kesabarannya itu. Maka semuanya jadi baik bagi dirinya.

Zuhud kpd Dunia (menjauhi dunia yg membawa kpd kelalaian, kesesatan dan kemurkaan Allah dgn memahami konsep dunia sbg tempat beramal bekal akhirat )
Orang yg mengenal Allah pula, tidak akan mengasihi yg lain, melainkan kerana Allah.
Jika dia mengasihi yg lain, dia kasih kepada yg lain kerana kasih dia kepada Allah.

Sebagai analogi, seorang yang mengasihi isterinya (kekasih), dia juga akan mengasihi anak kepada isterinya yang dikasihinya itu, begitu juga keluarga isterinya, dan Perkara-perkara lain yg berkaitan dgn isteri yg dikasihinya itu.
Begitulah, tiap tiap makhluq itu semuanya hamba ciptaan Allah,maka jika seseorg itu kasih kpd Rasul saw, maka kasihnya adalah krn Rasul saw adalah Pesuruh kepada Allah yang dikasihinya. Apatah lagi Seorang Rasul itu hamba yang sentiasa taat kepada Allah.
Jika dia suka kepada makanan, maka kehendak / sukanya itu krn makanan menguatkan badannya utk mengerjakan ketaatan kpd Allah yg dikasihinya. Begitu juga jika dia suka kpd benda-benda lain, brg, tanaman,keindahan alam dan segala yg elok yg menarik hatinya itu; semuanya adalah krn perbuatan dan Ciptaan Allah dan yang membuktikan keelokan dan kebesaran Allah.
Jika kasih seseorg kpd yg berbuat baik kpd dirinya spt guru yg mengajarnya, maka kasih dia sebab gurulah yg menjadi wasilah (perantaraan / medium) Antara dirinya dan Allah yg dikasihinya melalui ilmu dan kebaikan yg disampaikan oleh gurunya dan dia mengetahui bahwa Allah lah yg memberi taufiq kpd Gurunya itu sehingga mrk mengajar dan mendorong kebaikan kpdnya.
Justeru itu tentulah sebesar-besar makhluq yg berbuat kebaikan kpd kita ialah Rasul saw. Maka bagi Allah jua segala pujian dan kesyukuran atas limpah kurnia Allah yg telah membangkitkan rasul.
Berkata Hujjatul Islam dlm kitabnya Arba'ien pada bab Usuluddin :
"Rasulullah saw meletakkan pengabdian diri kpd Allah pada pangkat seolah olah Allah dapat dilihat dgn mata"
(i.e makna ihsan: Engkau menyembah Allah seolah olah engkau dpt melihatNya, maka jika sekiranya engkau tidak dpt melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu).

Bersabda rasul saw: "Apabila engkau melihat hamba Allah masuk ke dlm agama Allah, maka katalah puji kpd Allah dan bukan kpd ku, Jika hatimu berpaling dan merasakan bahwa kerana dirimu dan usahamu menyebabkan mrk berpegang dgn agama Allah, Maka bertaubatlah kpd Allah semuga Allah mengampunimu."
Sebagai penutup, marilah tadabur firman Allah (surah at taubah ayat 23-24 ):maksudnya:
"Wahai org org yg beriman, janganlah kamu mengambil ayah ayah kamu, saudara saudara kamu sebagai wali (pelindung/pemimpim)
Jika kiranya mereka lebih mengasihi kekufuran drp iman, dan sesiapa yg berpaling drpd kamu maka mereka mereka itulah
orang orang Yang dzalim.
Katakan (wahai Rasulku Muhammad saw): sekiranya Ayah ayah kamu, anak anak kamu, saudara saudara kamu,
isteri isteri kamu, Kaum kerabat kamu, harta benda yg kamu usahakan, perniagaan yang kamu takuti kerugiannya, tempat tinggal yang kamu sukai ; lebih kamu Sayangi daripada Allah dan Rasulnya, serta berjihad pada  jalan Allah, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusannya ,
Dan Allah tidak memberi hidayah kepada
golongan golongan (kaum) yang fasiq."  

 
Rujukan :
-Tafsir Al quran nul karim dan hadis Nabawi.
- Sheikh Abd Qadir ibn Abd Mutalib ; Penawar Bagi Hati
- Mohammad Ali Hashimi ;Syakhsyiah Muslim ,
- Matnu Arba'ien lil Nawawi.


0 comments:

Post a Comment